I am sad.

bertamasya
5 min readMay 11, 2021

I am not depressed, I am just sad lately.

위아더나잇 (WE ARE THE NIGHT) — 서로는 서로가 (One another) (2020)

Sudah pernah berada di posisi ini sebelumnya, dan meskipun begitu, gue tetap merasa sedih. Ternyata pengalaman pahit engga membuat hal-hal jadi lebih mudah.. malah jatuh di lubang yang sama. Bedanya? Gue sudah bisa menebak lebih cepat. Dan sebenernya gue tau dari awal seperti ini, tapi gue still too invested and that’s always been my problem.

I can spend time with people, intensively, every single day of interaction must involve them. Then as day goes by, I am going to feel tired, too much of them to the point that I feel like I need to take a sudden break. Eventually, they will realize that I am detaching myself, and in result they will leave me without saying anything. And there I am holding feelings. By the time I feel like I am done with my break, there is no one left behind. They’ll resent me for life because the fact that I pull myself out to figure out my own feelings so sudden.

위아더나잇 (WE ARE THE NIGHT) — 서로는 서로가 (One another) (2020)

Cycle-nya begitu, sering main & ngobrol bareng-putting high expectations & effort to make it work -> merasa jenuh, realizing a circle of friend might be unsportive, sometimes even worse -> menarik diri -> saat gue mencoba untuk figure out my feelings dan recharging, it will be too late karena beberapa orang memilih untuk menjauhi gue. Ini bagian terberat menjadi gue, it happened several times.

Di saat itu lah gue selalu merasa menyesal untuk putting too much effort untuk sesuatu yang pada akhirnya, engga memiliki mutual feelings, atau effort yang setara dengan apa yang kita kasih. Gue merasakan hal ini ketika saat gue menarik diri, kemudian gue siap untuk masuk kembali, ternyata mereka engga benar-benar paham tentang diri gue yang begini adanya.

Crush (크러쉬) — ‘Digital Lover

Kadang emang sedih sih, pernah ga kalian tuh udah bener-bener put effort dengan cara spend time, kasih barang, atau berbagai love language kalian, tapi ternyata itu engga berbalik? Sesimpel, lo ngajak cerita orang, tapi mereka juga engga menanggapi dengan antusias. Padahal, lo tipe orang yang selalu extra miles, tapi ternyata orang itu engga melihat apa yang lo lakukan bener-bener effort terbaik lo untuk treat orang itu. Jujur, gue akan merasa devastated karena I am trying my best here but apparently it’s not reciprocal.

Lama-lama, lo ngerasa capek dengan apa yang sudah lo lakukan selama ini. Akhirnya, lo cuma bisa hold back dan pada akhirnya lo menyakiti diri lo sendiri dengan menahan-nahan. Terus pada akhirnya lo lelah, capek, dan enggan untuk berkomunikasi. Kadang itu yang gue rasain sih selama hampir 1/4 abad di dunia ini. Itu juga yang membuat gue merasa sedih dan kadang lelah. Gue mau give up being the one that being extra, but I can’t help it, it’s just who I am. And in the end, I get hurt.

All I wish is to find the right person(s) for it. A friend, a lover, a soulmate. Apapun itu.

https://www.facebook.com/zachary.ryanw/posts/10157550645421333

Akhir-akhir ini gue juga lagi suka denger lagunya Crush yang berjudul Digital Lover. Sekilas kalo lo lihat judulnya, pasti lo mikir, ini lagu tentang percintaan digital? Ternyata bukan. Pas gue lihat liriknya, Digital Lover ini dapat diinterpretasikan sebagai “seseorang yang mengurung diri di dunianya sendiri-yaitu dunia kita sekarang dunia digital”.

Crush (크러쉬) — ‘Digital Lover

I want to live a normal life
In the space I’ve created
I yearn to be loved
Even if I’ll be alone in the end
This ethereal paradox
The beauty of living lonely
Without any promises
Let’s just meet at the edge of the universe
Shed all worn-out emotions
Forget how to listen to your heart
Believe in only what you can see
Listen to only what you can hear

Setelah ebberapa kejadian yang telah gue alami.. ada 1 comment di youtube MV-nya yang ngena banget:

Lama-lama gue ngerasa takut untuk open up, karena kalo gue terlalu terbuka sama orang by putting too much effort, dan tidak sesuai dengan ekspektasi gue, gue akan kembali terluka. Di sisi lain, gue mau dikelilingi dengan orang yang bener care dengan gue, yang bisa terima pahit manisnya hidup bareng-bareng. Itu sih yang bikin gue sangat relate ke lagunya Crush.

Tiap gue melewati cycle di atas, gue langsung beneran filter semua pertemanan gue dan gue re-evaluate kembali. Sejauh apa nih gue bisa terbuka sama orang lagi? Sejauh mana gue akan cerita hal-hal yang pribadi? Siapa aja yang bisa tau soal hal ini itu? Gue jadi too careful dengan keadaan. Ada baiknya juga sih emang, dengan gue evaluasi kembali, gue sadar bahwa ada beberapa hal yang TMI.

Tapi ya jadinya gitu, gak semua bisa gue keluarin. Mungkin teman-teman yang baca post ini melihat cycle dan pattern ini, gue minta maaf. I can’t help it. I need to protect myself from getting hurt. Sebagai manusia gue juga masih belajar memproses hal-hal ini.

EPIK HIGH (에픽하이) — 빈차 (HOME IS FAR AWAY)

Well, susah ya, berbagai jenis dan karakter manusia di dunia ini yang membuat gue selalu belajar bahwa.. nothing is going to be mutual. In the end, kalaupun ada, mungkin sudah menjadi takdir? Entahlah, human feelings are complex. Kadang gue aja pusing sama diri sendiri, maunya apa?

Satu hal yang pasti, sepertinya gue engga bisa merubah diri gue dengan menahan-nahan diri untuk engga putting extra effort. It’s just who I am.. Secara sadar gue juga harus paham bahwa, most of the time, it’s not going to be reciprocal. Seorang teman di kantor juga sering bilang, lebih baik menabur kebaikan daripada terlarut-larut dalam kebencian. I understand that. Mungkin gue juga perlu belajar mengatur ekspektasi.

Hal-hal seperti ini sih yang gue banyak belajar setelah lulus SMA. Dengan menempatkan diri ke dunia yang bener-bener baru, (masih) jauh dari orang tua, dan benar-benar dilepas tanpa ada fence/ safety nett. Gue syukuri ini, gue jadi lebih paham tentang diri gue sendiri sekarang dibandingkan dulu. Mungkin belum banyak orang yang ngalamin phase ini, so mereka juga belum tentu paham maksud gue apa.

I hope I get better, and better. Semoga semua pelajaran yang gue dapet ini menjadi bekal di masa depan agar gue lebih siap dan lebih mawas diri untuk bisa menjadi orang yang lebih baik.

Sekian dan terima kasih ya sudah membaca sampai jauh. :)

--

--